Example of Verb Tenses

1. He will write the mail after lunch.
      - Dia akan menulis surat setelah makan siang.
      - This sentence uses Present Future Tense "will write" because of the adverb of time is "after lunch".

2. She takes a bath twice a day.
     - Dia mandi dua kali sehari.
     - This sentence uses Present Tense "takes" because of bathing twice a day is her habit.

3. Ujang drove a car to Bandung yesterday.
     - Ujang mengendarai mobil ke Bandung kemarin.
      - This sentence uses Past Tense "drove" because of the adverb of time is "yesterday".

4. Budi is driving a car to Bogor now.
     - Budi seddang mengendarai mobil ke Bogor sekarang.
      - This sentence uses Present Continuous Tense "driving" because of the adverb of time is "now".

5. They have not lived here for years.
    - Mereka sudah bertahun-tahun tidak tinggal di sini.
    - This sentence uses Present Perfect Tense "have not lived" because of the action begins in the past and still continues up to now.

6. While my brother was working at the office, I was studying at school.
    - Sementara saudara saya bekerja di kantor, saya sedang belajar di rumah.
    - This sentence uses subjunction "while"(sementara) so the two tenses are used are in Past Continuous Tense "was working" and "was studying".

7. Ujang knocked on the door while she was taking a bath.
    - ujang mengetuk pintu ketika dia sedang mandi.
    - This sentence uses subjunction "while"(ketika) followed by "was taking", and the main clause use Simple Past Tense "knocked".

8. When my friend rang the bell, I opened the door.
    - Sementara teman saya memencet bel, saya membuka pintu.
    - This sentence uses subjunction "while"(sementara) so the two tenses are used are in Simple Past Tense "rang the bell" and "opened the door".

9. I will go to Pekalongan next week.
    - Saya akan pergi ke Pekalongan pekan depan.
    - This sentence uses Future Tense "will go" because of the adverb of time is "next week".

10. My Father came here yesterday.
   - Ayah saya datang kesini kemarin.
   - This sentence uses Past Tense "came" because of the adverb of time is "yesterday"

Opini : "Framework Audit TI Terbaik"

Jika ditanya,


" Framework Audit Teknologi Informasi(TI) apakah yang akan Anda gunakan ketika menjadi seorang Auditor TI ? "
Maka mungkin Saya akan menjawab "Menggunakan framework ITIL" ...
Mengapa lebih memilih framework ITIL ???
Padahal seperti kita tahu bersama banyak sekali framework sejenis yang menjadi kompetitor di ranah framework Audit TI ini.

Mengapa memilih ITIL ?


Seputar "Oracle Certification Program"



Fungsi sertifikasi di bidang IT begitu penting sebagai pembuktian secara legal bahwa seseorang benar benar ahli dalam bidang IT. Pembuktian tersebut sebagai referensi ketika masuk dalam dunia kerja. Meskipun seseorang tersebut ahli dalam bidang IT namun jika  tidak ada pembuktian yang menjelaskan mengenai keahlian tersebut maka orang tidak akan mudah percaya, terutama pada perusahaan besar.

Sampai saat ini Oracle database merupakan pemain utama di bidang database. Oracle terus berkembang dengan mengakuisisi beberapa produk dan perusahaan. Mungkin Oracle Database bisa dibilang database nomor satu di dunia dengan jumlah pengguna perusahaan lebih dari 305.000. Bahkan...


Perbandingan Antara COBIT 4.1, ITIL v3, ISO-27001

Hai Sahabat..  pernahkah kalian mendengar istilah COBIT 4.1, ITIL v3, ISO-27001 ?

Seputar COBIT


Pendahuluan
“Sistem informasi merupakan dasar bagi jalannya bisnis saat ini. Di banyak industri, kelangsungan hidup perusahaan sangatlah sulit tanpa penggunaan luas dari teknologi informasi. Sistem informasi menjadi lebih penting dalam membantu jalannya perusahaan dalam ekonomi global. Organisasi mencoba untuk menjadi lebih kompetitif dan efisien dengan mengubah dirinya menjadi perusahaan digital yang menggunakan teknologi digital dalam proses bisnis inti, hubungan pelanggan, pemasok dan karyawan. Bisnis saat ini menggunakan sistem informasi untuk mencapai tujuan utama organisasi : keunggulan operasional, produk baru, pelayanan dan model bisnis, hubungan pelanggan-pemasok, meningkatkan proses pengambilan keputusan, keunggulan kompetitif dan kelangsungan hidup dari hari ke hari” (Kenneth C. Laudon, 2012).

Information Systems Audit and Control Association (ISACA) mengembangkan kerangka Control Objective for Information and Related Technology (COBIT). COBIT menggabungkan standar-standar pengendalian dari banyak sumber berbeda ke dalam sebuah kerangka tunggal yang memungkinkan : manajemen untuk membuat tolok ukur praktik-praktik adanya keamanan dan pengendalian lingkungan TI, para pengguna layanan TI dijamin dengan adanya keamanan dan pengendalian yang memadai, dan para auditor memperkuat opini pengendalian internal dan mempertimbangkan masalah keamanan TI dan pengendalian yang dilakukan. Kerangka COBIT  menjelaskan praktik-praktik terbaik untuk tata kelola dan manajemen TI yang efektif.


Pengertian, Sejarah, dan Analisis Contoh Penerapan Kasus

Dapat dilihat di file word berikut ini :


COBIT Overview

Kerangka kerja ini dengan jelas menjelaskan:
Lebih dari 34 proses TI dalam 4 kelompok besar. 34 proses ini bergantung pada dan berdampak pada sumber daya TI. Tujuan kontrol teratas untuk masing-masing dari 34 proses. Tentang 318 dalam tujuan kontrol mendalam, dan pedoman audit terkait. 


Penggunaan & Manfaat

COBIT adalah kerangka kerja yang dibuat untuk digunakan oleh tiga jenis orang yang berbeda: Manajemen, Auditor, Pengguna.

·         Manajemen: Kerangka kerja ini membantu manajemen perusahaan untuk menyeimbangkan situasi risiko versus imbalan dan mengendalikan investasi dalam dunia TI yang selalu berubah.
·         Auditor: Untuk menyediakan kerangka kerja untuk membantu auditor untuk sampai pada pendapat yang dapat diterima pada tingkat jaminan pada subjek yang diaudit dan untuk menawarkan saran kepada manajemen pada kontrol internal.
·         Pengguna: Untuk mendapatkan jaminan atas keamanan dan kontrol layanan TI yang disediakan oleh pihak internal atau eksternal.
Lebih jauh lagi, pemilik proses bisnis menggunakan COBIT dalam memberikan layanan yang efektif dalam hal pengendalian aspek informasi dari proses mereka dan oleh mereka yang bertanggung jawab atas TI di perusahaan.
COBIT menawarkan model yang diterima di seluruh dunia untuk membantu memaksimalkan nilai dan kepercayaan terhadap TI, dan panduan yang diperluas ini akan memberikan keamanan, risiko, penghargaan, bisnis, dan konsultan profesional TI dengan kerangka kerja yang lebih luas untuk membantu dalam memberikan dan mempertahankan tujuan dan strategi perusahaan. Beberapa dari banyak manfaat COBIT tercantum di bawah ini:
· ·         Membantu mencapai keunggulan operasional melalui penerapan teknologi dan kepercayaan yang efisien dan efektif.
·         Mengoptimalkan biaya layanan dan teknologi TI.
·         Ini membantu untuk mengelola dan memelihara risiko yang terkait dengan TI, menjaga mereka pada tingkat yang dapat diterima.
·         Membuat manfaat bisnis yang diinginkan melalui penggunaan TI dan  sasaran strategis bisnis yang efektif dan inovatif.
·         Menjaga informasi berkualitas tinggi untuk membantu mendukung keputusan bisnis.
·         Menawarkan dukungan penuh untuk perusahaan IT yang mematuhi kebijakan berorientasi bisnis, peraturan, hukum yang relevan, dan perjanjian 

COBIT & Alternative lainnya

Semua kerangka kerja tata kelola memiliki arahan tujuan yang sama yaitu untuk menerapkan teknik operasi terbaik yang mengarah pada kerugian finansial minimal dari kegagalan kepatuhan dan sedikit publisitas yang dapat membahayakan suatu organisasi. Teknik / praktik yang berbeda ini membuatnya sangat mudah bagi organisasi untuk menjalani audit regulasi dan mencapai hasil terbaik.

Klik untuk penjelasan lebih lanjut :






Refrensi :
  • https://www.bmc.com/guides/itil-cobit-introduction.html  (Waktu akses : 6 November 2018 20.20 WIB )




Pengendalian & Standar Audit Teknologi Sistem Informasi

Tugas Kelompok



Dapat di download disini


Tugas Individu

 Standar dan Panduan untuk Audit Sistem Informasi


Standar Audit SI tidak lepas dari standar professional seorang auditor SI. Standar professional adalah ukuran mutu pelaksanaan kegiatan profesi yang menjadi pedoman bagi para anggota profesi dalam menjalankan tanggungjawab profesinya. Standar profesional adalah batasan kemampuan (knowledge, technical skill and professional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seseorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang aturan-aturannya dibuat oleh organisasi profesi yang bersangkutan. Beberapa standar audit SI yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
  • ISACA : IT Standards, Guidelines, and Tools and Techniques for Audit and Assurance and Control Professionals
  • IIA : International Professional Practices Framework / IPPF
  • IASII : Standar Audit Sistem Informasi
  • BI : Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank / SPFAIB
  • BPPT : Framework, Kode Etik & Standar, Pedoman Umum Audit Teknologi

1. COSO

The Comite of Sponsoring Organizations of the treadway commission’s (COSO) dibentuk pada tahun 1985 sebagai aliansi dari 5 (lima) organisasi professional. Organisasi tersebut terdiri dari American Accounting Association, American Institute of Certified Public Accountants, Financial Executives International, Institute of Management Accountants, dan The Institute of Internal Auditors. Koalisi ini didirikan untuk menyatukan pandangan dalam komunitas bisnis berkaitan dengan isu-isu seputar pelaporan keuangan yang mengandung fraud.
Secara garis besar, COSO menghadirkan suatu kerangka kerja yang integral terkait dengan definisi pengendalian intern, komponen-komponennya, dan kriteria pengendalian intern yang dapat dievaluasi. Pengendalian internal terdiri dari 5 komponen yang saling berhubungan. Komponen-komponen tersebut memberikan kerangka kerja yang efektif untuk menjelaskan dan menganalisa sistem pengendalian internal yang diimplementasikan dalam suatu organisasi. Komponen-komponen tersebut, adalah sebagai berikut:
  1. Lingkungan pengendalian
  2. Penilaian resiko
  3. Aktifitas pengendalian
  4. Informasi dan komunikasi
  5. Pemantauan

2. ISO 1799

Menghadirkan sebuah standar untuk sistem manajemen keamanan informasi yang meliputi dokumen kebijakan keamanan informasi, alokasi keamanan informasi tanggung jawab menyediakan semua pemakai dengan pendidikan dan pelatihan di dalam keamanan informasi, mengembangkan suatu sistem untuk laporan peristiwa keamanan, memperkenalkan virus kendali, mengembangkan suatu rencana kesinambungan bisnis, mengikuti kebutuhan untuk perlindungan data, dan menetapkan prosedur untuk mentaati kebijakan keamanan



3. ISACA


ISACA adalah suatu organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap Information Systems Audit and Control Association, saat ini ISACA hanya menggunakan akronimnya untuk merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata kelola teknologi informasi.

ISACA didirikan oleh individu yang mengenali kebutuhan untuk sumber informasi terpusat dan bimbingan dalam bidang tumbuh kontrol audit untuk sistem komputer. Hari ini, ISACA memiliki lebih dari 115.000 konstituen di seluruh dunia dan telah memiliki kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota ISACA terdiri dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar, profesional keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor internal. Jaringan ISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih dari 60 negara, termasuk di Indonesia.

  • Sifat khusus audit sistem informasi, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan audit SI memerlukan standar yang berlaku secara global
  • ISACA berperan untuk memberikan informasi untuk mendukung kebutuhan pengetahuan
  • Dalam framework ISACA terkait, audit sistem informasi terdapat Standards, Guidelines and procedures
  • Standar yang ditetapkan oleh ISACA harus diikuti oleh auditor.
  • Guidelines memberikan bantuan tentang bagaimana auditor dapat menerapkan standar dalam berbagai penugasan audit.
  • Prosedur memberikan contoh langkah-langkah auditor dapat mengikuti penugasan audit tertentu sehingga dapat menerapkan standar.
  • Namun, IS auditor harus menggunakan pertimbangan profesional ketika menggunakan pedoman dan prosedur.



Sumber :


http://www.isaca.org/Knowledge-Center/Research/ResearchDeliverables/Pages/information-systems-auditing-tools-and-techniques.aspx (Waktu akses : 19 oktober 2018 17.20 WIB )
http://dwifarhanug.blogspot.com/2017/10/standar-dan-panduan-audit-sistem_19.html (Waktu akses : 19 oktober 2018 17.00 WIB )

Blind & Heuristic Search

Blind Search

Blind Search (pencarian buta) atau biasa disebut pula dengan uninformed search yaitu pencarian dengan variabel datanya tidak mempunyai atribut / informasi tambahan.
Jadi jika solusi sudah ketemu, maka pencarian akan dihentikan. Jika dibuat skemanya, pencarian buta hanya mengenal tiga bagian, [masalah]-[pencarian]-[solusi]. Misalkan dalam kotak ada 3 kelereng warna merah, 3 biru, dan 3 kuning. Masalahnya adalah, ambillah satu kelereng yang berwarna merah. Solusi, setelah melakukan pencarian, kemudian didapat satu kelereng warna merah, nah, itulah solusinya.

·         Breadth-First Search (BFS)
o   Pencarian semua node pada setiap level secara berurutan dari kiri ke kanan atau atas ke bawah.
o   Jika pada satu level belum ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan pada level berikutnya sampai ditemukan solusi.
o   Pencarian dengan sistem FIFO (First In First Out)
o   Solusi yang ditemukan adalah yang paling baik (Optimal).
o   Tetapi BFS harus menyimpan semua node yang pernah dibangkitkan. Hal ini harus dilakukan untuk penelusuran balik jika solusi sudah ditemukan.
o   Pembangkitan suksesor dari suatu node bergantung pada urutan dari Aturan Produksi yang dibuat

·         Depth-First Search (DFS)
o   Pencarian satu node dalam setiap level dari yang paling kiri.
o   Jika pada level yang paling dalam, solusi belum ditemukan, maka pencarian dilanjutkan pada node sebelah kanan.
o   Node yang kiri dapat dihapus dari memori.
o   Jika pada level yang paling dalam tidak ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan pada level sebelumnya.

o   Demikian seterusnya sampai ditemukan solusi. Jika solusi ditemukan maka tidak diperlukan proses backtracking (penelusuran balik untuk mendapatkan jalur yang dinginkan).



Heuristic Search

adalah pencarian bersyarat (terbimbing). yaitu pencarian dengan variabel datanya mempunyai atribut / informasi tambahan. Artinya, solusi yang diperoleh adalah solusi yang terbaik, bukan solusi sekali ketemu. Bagian-bagiannya adalah [masalah]-[pencarian]-[syarat]-[solusi]. Misal contoh masalah pada kasus di atas, Ambillah kelereng merah yang tidak pecah dan tidak lonjong. Sehingga ketika ketemu kelereng merah dan ada pecahnya, itu masih bukan solusi karena tidak sesuai dengan syarat (tidak pecah dan tidak lonjong).


 Generate & Test
Adalah metode yang paling sederhana dalam teknik pencarian heuristik. Jika  pembangkitan sebuah solusi yang mungkin (a possible solution) dikerjakan secara sistematis, maka prosedur ini menjamin akan menemukan solusinya. Tetapi jika ruang masalahnya sangat luas, mungkin memerlukan waktu yang sangat lama.

- Contoh :
 Seorang salesman ingin mengunjungi n kota. Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui. Kita ingin mengetahui ruter terpendek dimana setaip kota hanya boleh dikkunjungi tepat 1 kali. Misalkan ada 4 kota dengan jarak antara tiap-tiap kota seperti berikut ini
Alur pencarian dengan Generate and Test 

Pencarian ke-
Lintasan
Panjang Lintasan
Lintasan terpilih
Panjang Lintasan terpilih
1
ABCD
19
ABCD
19
2
ABDC
18
ABDC
18
3
ACBD
12
ACBD
12
4
ACDB
13
ACBD
12
5
ADBC
16
ACBD
12
Dst…..



 Hill Climbing 
Pembangkitan keadaan berikutnya sangat tergantung pada feedback dari prosedur pengetesan. Tes yang berupa fungsi heuristik ini akan menunjukkan seberapa baiknya nilai terkaan yang diambil terhadap keadaan-keadaan lainnya yang mungkin (SriKusumadewi 2003, h. 34).Ada dua macam metode Hill Climbing Search, yaitu Simple Hill Climbing dan Steepest-ascent Hill Climbing (SriKusumadewi 2003, h. 39).




Refrensi :
Hari. 2013. “Bahasan Fundamental tentang Blind Search dan Heuristic Search”. Diakses pada 9 Desember 2017. http://www.elangsakti.com/2013/03/bahasan-fundamental-tentang-blind.html
Zidny. 2016. “Teknik Pencarian 1 Blind Search”. Diakses pada 9 Desember 2017. zidny.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/29/2016/10/MKB3462-Kecerdasan Buatan_3_Blind-Search.pptx.
Firdaus. 2014. “PENERAPAN METODE HILL CLIMBING SEARCH”. Diakses pada 9 Desember 2017. eprints.mdp.ac.id/1051/1/74m.rezkiJurnal%20Toko%20Virtual.pdf